Yang Benar Aja Ini Jam Berapa?

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00. Sudah malam pastinya dan "wayahe" untuk tidur. Walau mata sudah "sepet" tapi nggak bisa diajak untuk "merem". Padahal besok ada kegiatan untuk kirim-kirim. Bukan tanpa sebab, tapi jam segini tukang dari tetangga masih ketak-ketok tembok untuk renovasi rumah!

Suara tersebut terdengar keras menggetarkan karena kamar saya persis di samping rumah yang sedang renovasi. Sudah saya tegur tukangnya sewaktu dia jeluar ambil adukan semen dan katanya sebentar juga kelar. Ini lebih dari sebentar dan hampir jam 11 malam lewat.

Saya matikan komputer, lagian dari tadi mau tidur juga nggak bisa. Terus keluar deh bawa jaket duduk. Nah pas yang punya rumah saya tanya sampai jam berapa soalnya mau tidur. Jawabnya seperti menganggap enteng dan terkesan menyepelekan. "(lagi masang) keramik", sahutnya acuh.

Tanpa merasa bersalah ke dalam lagi. Ini sebenarnya sudah sekian kali dan kegiatan ini mengganggu tetangga tanpa ada teguran dari pengurus atau aparatur rukun warga bahasa kegiatan tersebut menganggu warga. 

Mereka seperti cuek. Bahkan ada yang menyarankan, "Kalau merasa terganggu ya pindah!", ujar salah satu warga ketika saya secara iseng mengatakan bahwa bau sampah Bantargebang sampai sini ketika sore atau pagi. Ini kasus lain lho. 

Nah barusan, tanpa bersalah yang empunya rumah lewat depan saya sambil membawa jinjingan. Rupanya puing. Mbok ya ijin ke tetangga bahwa ada kegiatan yang mungkin mengganggu. Ini ngomong aja kagak, tegoran dicuekin dianggap angin lalu. 

Saya harap pengurus RT terutama  di wilayah Griya Alam Sentosa kabupaten Bogor lebih bijak untuk mengatur warganya agar saling menghormati agar di kemudian hari tidak terjadi kesalahpahaman.

Posting Komentar

0 Komentar