Ciri Orang Pembohong: Centang Biru Pada Whatsapp Dinonaktifkan

Perum GAS - Kemarin saya tergopoh-gopoh ke tempat laundry di Taman Rahayu Regency mau ketemu pemilik laundry. Soalnya usaha laundry yang dia kelola sempat viral karena pelanggan share status ketidakpuasan melalui media sosial dan disebarluaskan di grup laundry yang cukup terkenal.



"Mas, pesan WA saya nggak dibaca ya?" Sergah saya ketika sampai di lokasi. Kebetulan outlet laundry tidak jauh dari tempat tinggal saya yakni Griya Alam Sentosa, Cileungsi. Memang itu berbatasan dengan Bekasi.

"Dibaca kok, dan udah tahu!", ucapnya santai sambil menghampiri saya berdiri. Suek! Dia malah masuk dan kembali melakukan aktivitas. Saya lihat sih sedang packing baju pelanggan. Banyak tumpukan baju yang sudah siap dikemas dan ada seorang karyawati yang menemani.

"Lagi banyak kerjaan, nih. Masuk aja", ulanginya lagi tanpa merasa bersalah. Saya masuk dan berbincang perihal viralnya laundry karena ketidakpuasan pelanggan dan disebarluaskan di media sosial.

Naluri reportasi saya untuk membuat konten video segera muncul. Saya segera memvideokan hasil wawancara dan mengungahnya di Youtube. Tidak pakai lama saya share di facebook dan tak dinyana banyak tangapan di sana.

Yang jadi masalah bukan itu, pembaca! Sangat sebal, penulis pikir pesan yang saya kirim belum dibaca. Ternyata dia sudah baca. Lho kok bisa? Ya karena whatsapp telah menyematkan fitur senyap. Hal ini mungkin agar dia tidak terganggu untuk membalas jawabannya sebab sipengirim pesan tidak tahu apakah  telah membacanya atau belum.

Fitur senyap ini dikritisi oleh Aa Gym. Menurut beliau menonaktifkan si centang biru ini adalah suatu kebohongan Sebab kita telah membaca pesan tapi seperti belum membaca pesan. Ya, karena tidak ada tanda yang menginformasikan kepada pengirim pesan bahwa kita telah membaca pesannya.Dan ini menjadi sebuah kebohongan..

Sepertinya masalah Si Centang Biru ini sepele ya, tapi ternyata tidak ada yang sepele di sisi Alloh  Oh iya, Aa Gym juga menyarankan bahwa jika kita telah membaca pesan dan belum sempat untuk membalas maka sampaikan permintaan maaf karena telat membalasnya.

Ada juga pesan yang menyebalkan. Baru pertama kali chat, dia menulis P. Tanpa embel-embel lain. Apa coba? Tidak sopan sekali. Kalau dia muslim, ucapkan "assalamualaikum" (tanpa tanda kutip ya, haha) atau pakai bahasa nasional, "selamat pagi/siang/sore". Kan enak didengar.

Masih ada yang mengganjal pembaca. Pernah ada seorang calon pelanggan menghapus pesan chat sebelum saya sempat membaca. Kan hal ini jadi pertanyaan di benak. Apakah ada yang salah dalam hal tutur tulis. Sebenarnya kalau typo ya cukup tulis ulang dan mohon maaf untuk ralat. Bagaimana pendapat pembaca?


Posting Komentar

0 Komentar